Aquasprite Theme Demo

Cara mengembalikan data hilang

Posted by supriyadi on Selasa, 04 Januari 2011 , under | komentar (0)



Apakah Anda pernah secara tidak sengaja menghapus file Anda, kemudian sudah meng-empty recycle bin? Atau Anda telah mem-format hard disk tapi ingin data Anda kembali? Atau data hilang / rusak karena virus? Atau karena komputer mati atau restart tiba-tiba? Ada cara untuk mengembalikan data yang hilang, yaitu dengan satu software yang sangat lengkap, yaitu Ontrack EasyRecovery Professional. Inilah cara-cara mengembalikan data Anda yang hilang .
Pertama Anda harus download dulu software tersebut, silakan klik di sini untuk download software Ontrack Easy Recovery Professional. Pilih External Mirror #1.

Jika data Anda yang hilang di drive C:, sebaiknya install di komputer atau sistem operasi lain. Jika data yang hilang di drive selain C:, Anda bisa menginstall software ini di mana saja di komputer yang sama, asalkan tidak berada salam satu drive dengan data yang hilang tadi.
Software ini menyediakan sebuah solusi yang sangat komplit sehubungan dengan data yang hilang atau urusan recovery data yang hilang karena:

1. Virus.
2. Sektor yang tidak terbaca
3. Kesalahan aplikasi, system, atau shut down yang tidak normal.
4. Kerusakan pada critical area.
5. Ter-format
6. Penyebab lain yang memungkinkan hilangnya data.

Software ini di-install pada Windows 98 SE, Me, 2000, or XP, dan dapat me-recover data untuk pada semua sistem windows. Software ini memiliki empat feature utama, yaitu:

1. Disk Diagnostics, yaitu tool untuk mengecek kondisi hardisk Anda apakah masih bagus atau tidak.
2. Data Recovery, yaitu tool untuk mengembalikan data / file karena terhapus, terformat, dan sebagainya.
3. Email Repair, yaitu tool untuk mengembalikan data email Outlook Express yang terhapus atau rusak.
4. File Repair, yaitu tool untuk memperbaiki data / file Microsoft Word, Excel, Access, PowerPoint, dan ZIP (winzip) file yang rusak karena virus atau sebab lain.

Mari kita lihat satu per satu fasilitas yang ada dalam software ini.
1. Disk Diagnostics
Data hilang - Disk Diagnostics
Tool yang ada dalam Disk Diagnostics ini adalah:

* Data Advisor, untuk membuat disket recovery.
* Drive Tests, untuk mengetes kondisi fisik dari hard disk (disk drive).
* Jumper Viewer, untuk melihat posisi jumper pada hard disk.
* Partition Tests, untuk mengecek kondisi partisi hardisk.
* Size Manager, untuk melihat kapasitas hard disk
* SMART Tests, digunakan untuk mengetes kondisi Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology pada suatu hardisk.

2. Data Recovery
Data hilang - data recovery
Tool-tool yang ada dalam Data Recovery ini adalah:

* Advanced Recovery, untuk mencari data yang sudah tidak dapat di-recover dengan tool lain, yaitu karena ter-format, ter-partisi, virus, atau hal lain.
* Deleted Recovery, untuk mencari data yang sudah dihapus. Ini adalah tool yang paling sering dipakai penulis.
* Format Recovery, untuk mencari data pada hard disk yang sudah di-format.
* Raw Recovery, untuk mencari file yang hilang berdasarkan signature.
* Resume Recovery, semua proses recovery dapat dihentikan sementara dan dilanjutkan pada lain waktu.
* Emergency Media, untuk membuat disket atau CD yang digunakan untuk me-recover data / file hilang.

3. Email Repair, digunakan untuk mengembalikan data email Outlook dan Outlook Express yang hilang.
Data hilang - email repair
4. File Repair, digunakan untuk mengembalikan file-file Microsoft Office dan ZIP yang rusak. Tool ini dapat memperbaiki file Microsoft Word, Excel, Access, PowerPoint, dan ZIP (winzip) file yang corrupt / rusak karena virus atau sebab lain.
Data hilang - file repair
Data atau file yang hilang lebih sulit di-recover jika:

1. Anda menambahkan file baru setelah Anda menghapus atau memformat hard disk.
2. Anda menggunakan FAT32 dalam Windows XP.

Demikian cara mengembalikan data yang hilang dengan software EasyRecovery Professional. Semoga data Anda bisa diselamatkan.

(http://tutorialgratis.net)

Install Windows Tanpa CD Rom Cara Kedua

Posted by supriyadi on , under | komentar (0)



Berikut saya coba tulis langkah-langkah install windows pada laptop/pc tanpa harus menggunakan cd rom. Cara pertama bisa dilihat disini.

Install Windows

Cara kedua ini prinsipnya sama dengan cara pertama yang sudah saya tulis beberapa waktu lalu. Perbedaanya hanya pada pembuatan “disk booting” menggunakan flash disk. Jika pada cara pertama menggunakan aplikasi physdiskwrite dan sebuah image dos, maka cara kedua ini menggunakan aplikasi HPUSB flash. Keunggulan cara kedua ini adalah bahwa flashdisk yang dijadikan “boot disk” tetap akan bisa diisi oleh file lain, misalnya file installer windows. Pada cara pertama yang menggunakan physdiskwrite, flashdisk akan diformat dan seolah menjadi disket 3,5″, dengan kapasitas hanya 1,44MB dan tidak bisa diisi dengan file lain. Tetapi untuk menggunakan cara kedua ini kita harus memiliki ‘DOS system files’ yang akan dituliskan ke dalam flash disk.

So, dengan cara kedua ini kita hanya perlu memformat flashdisk sekali saja. Dan flashdisk tersebut bisa digunakan kembali kapan saja tanpa harus memformat ulang untuk membuat disk booting.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Siapkan flashdisk, sebaiknya kapasitas minimal 1GB.
2. Download aplikasi HPUSB flash disini
3. Download DOS system file, saya telah mengupload satu contoh DOS system file, silakan download disini
4. Ekstrak kedua file tersebut ke komputer.
5. Jalankan aplikasi HPUSB flash dengan klik ganda pada file HPUSBFW.EXE
akan tampak tampilan seperti ini :
HP USB Flash Utility
6. Pilih device, pastikan sesuai dengan flash disk yang akan anda format.
7. Cek pada pilihan Create a DOS startup disk, kemudian pada pilihan “using DOS system files located at” klik tombol sebelah kanan (browse) dan arahkan pada direktori hasil ekstrak dari file dos.zip pada langkah ke-3 di atas.
8. Setelah semua benar, kemudian klik Start. Tunggu sampai proses format selesai.
9. Setelah proses format selesai, copy-kan file-file yang ada pada direktori DOS (hasil download) ke flashdisk, kecuali file COMMAND.COM, IO.SYS, dan MSDOS.SYS (sudah tercopy sewaktu proses format).

Langkah pembuatan boot-disk selesai, anda tinggal meng-copy file installer windows ke flash disk tersebut. Caranya copy direktori i386 beserta file dan sub direktori di dalamnya dari CD installer windows ke dalam flash disk (gunakan windows eksplorer). Setelah selesai, anda siap menginstall windows ke PC/Laptop. Caranya mirip dengan tutorial install windows yang pernah saya tulis sebelumnya.
Untuk install pada Asus EEE, langkahnya sebagai berikut :
1. Pasang flash disk booting pada Laptop yang akan diinstal.
2. Saat tampil logo Asus EEE, tekan Esc. Pilih booting dari flashdisk.
3. Setelah masuk ke C prompt ( C: ), hapus semua partisi bawaan linux xandros pada Asus EEE. Caranya dengan ketik perintah
FDSIK.exe.
Setelah semua partisi terhapus, buat satu partisi tunggal, dan set atribut ke Active (perlu restart supaya partisi yang baru bisa dikenali oleh system)
4. Tekan esc untuk keluar dari menu Fdisk. Kemudian format partisi yang tadi kita buat. Caranya ketik perintah
FORMAT D: /s
Tunggu sampai proses format selesai.
5. Copy file himem.sys, config.sys, dan smartdrv.exe ke hardisk. Caranya ketik perintah
copy himem.sys D:
copy config.sys D:
copy smartdrv.exe D:
Jangan lupa selalu tekan enter di akhir setiap perintah tersebut.
5. Dari sini Laptop EEE sudah bisa booting tanpa flashdisk. Restart EEE. Biarkan booting dari Hardisk.
6. Setelah proses boot selesai, anda akan masuk ke C: kembali. Ketikkan perintah
smartdrv
kemudian enter.
7. Pindah ke direktori dimana file installer windows berada. Ketik perintah
D:
kemudian enter.
8. Pada D prompt ( D: ) ketik perintah
cd i386
kemudian enter.
9. Ketik perintah
winnt.exe
kemudian enter.
Anda akan masuk ke menu instalasi windows. Dari sini anda tinggal mengikuti langkah-langkah yang ada pada layar monitor sampai selesai instalasi windows.

Demikian cara kedua install windows tanpa CD Rom. Semoga bermanfaat.

Catatan :
1. Cara ini tidak hanya berlaku untuk laptop Asus EEE saja, tapi juga bisa digunakan pada laptop atau PC lain sepanjang mendukung booting dari Flash disk.
2. Ada kasus dimana FDISK tidak bisa menge-set partisi hardisk menjadi aktif. Hal ini karena FDISK membaca flashdisk sebagai fixed disk 1, sementara hardisk sebagai fixed disk 2. Jika demikian, maka gunakan aplikasi physdiskwrite seperti saya tulis pada cara install pertama. Dengan physdiskwrite, flashdisk akan terbaca sebagai floppy drive A, sedangkan hardisk sebagai fixed disk 1, sehingga bisa di-set ke aktif.

Backup Windows, Backup Partisi, Backup Hardisk Menggunakan Clonezilla

Posted by supriyadi on , under | komentar (0)



Pada artikel sebelum tentang cara cepat install windows, kita sudah membicarakan tentang cara backup windows menggunakan norton ghost.

Seperti yang kita tahu, norton ghost adalah sebuah software komersil yang mengharuskan kita membeli lisensinya. Meskipun pada kenyataannya di internet banyak tersedia versi yang sudah di-crack atau bahkan kita bisa dengan mudah mencari serial numbernya di berbagai situs yang memang menyediakan serial number, tapi alih-alih kita mendapatkan full version-nya, justru komputer kita malah yang akhirnya terkenal virus.

Sebagai alternatif norton ghost yang berbayar itu, kita bisa menggunakan sebuah freeware yang cukup powerful yaitu Clonezilla.

clonezilla live cd 300x225 Backup Windows, Backup Partisi, Backup Hardisk Menggunakan Clonezilla

Apa kelebihan software open source ini dibanding software kloning yang lain?

Menurut website resminya, clonezilla.org:

Clonezilla is an Opensource Clone System (OCS). Clonezilla, based on DRBL, Partition Image, ntfsclone, partclone, and udpcast, allows you to do bare metal backup and recovery. Two types of Clonezilla are available, Clonezilla live and Clonezilla SE (server edition). Clonezilla live is suitable for single machine backup and restore. While Clonezilla SE is for massive deployment.

Dengan menggunakan software ini, kita bisa melakukan backup dan recovery partisi maupun harddisk dengan mudah. Clonezilla tersedia dalam 2 versi yaitu: Clonezilla live dan Clonezilla SE (Server Edition).

Clonezilla live dapat digunakan untuk melakukan proses partition atau hard disk cloning maupun backup dan restore partisi maupun hardisk pada standalone pc. Sedangkan Clonezilla SE bisa digunakan untuk melakukan clonning partisi atau hardisk pada jaringan komputer. Bahkan menurut pengalaman mereka, software ini mampu melakukan proses kloning secara simultan tsb bisa dilakukan secara bersamaan pada jaringan dengan 41 unit komputer dan hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk melakukan clone system image sebesar 5,6 GBytes . Hebat bukan?!

Software ini tersedia dalam bentuk live cd dalam format iso file atau zip. Kita cukup mendownload dan membakarnya ke CD dan langsung bisa digunakan tanpa perlu menginstal apapun. Jika ada yang tertarik, silakan download file iso atau zip-nya di:

http://clonezilla.org/download/sourceforge/

Selamat mencoba..

Jangan lupa tuliskan pengalaman anda di kotak komentar agar bisa jadi bahan referensi buat pengguna yang lain. Terima Kasih.

Mengkloning Hardisk

Posted by supriyadi on , under | komentar (0)



HDClone Di kantor ada sebuah PC yang hardisknya akan diganti dengan hardisk berkapasitas lebih besar. Kalau dilakukan dengan cara menginstall sistem operasi dan program-program yang ada di dalamnya, saya pikir akan memakan waktu lama, belum lagi waktu yang diperlukan mencari CD/DVD program yang dibutuhkan. Kejadiannya kemarin siang, saya terpikir untuk melakukan kloning hardisk. Karena pengalaman sekali-kalinya sudah lama dan waktu itu menggunakan Norton Ghost bajakan, maka saya mencoba mencari alternatif software yang dapat digunakan secara gratis.

Pertama saya mencoba DriveImage XML (DIX). Proses dimulai dengan melakukan instalasi terlebih dahulu. Setelah selesai, saya dihadapkan pada pilihan menu:

* Backup, untuk membuat file image dari logical drive atau partisi;
* Restore, untuk merestore file image hasil backup sebelumnya;
* Drive to Drive, untuk menyalin dari satu drive ke drive yang lain;
* Browse, untuk membrowsing file image hasil backup.

Saya berpikir, untuk keperluan saya adalah dengan memilih menu Drive to Drive. Selanjutnya adalah langkah menentukan drive asal dan drive tujuan. Tidak berbelit, proses penyalinan pun dimulai. Waktu untuk menyelesaikan proses tidak saya perhatikan, tetapi menjelang pulang sudah selesai, perkiraan saya sekitar 2 jam. Saya lihat seluruh data telah berhasil disalin. Hanya saja, ketika PC direstart dengan mencoba booting dari hardisk baru, tidak berhasil.

Karena waktu yang diperlukan tidak sebentar, saya tidak berani mengulang kembali dengan DIX, misalnya dengan mencoba melakukan pengaturan setting yang mungkin dilakukan. Selanjutnya saya mencoba software lain yang saya download berbarengan dengan DIX. Namanya HDClone. Dalam websitenya ada lima versi, tetapi saya memilih yang free edition. Dari penjelasannya, versi ini hanya mendukung hardisk IDE/ATA dan SATA/eSATA, juga pembatasan proses penyalinan 300MB per menit.

Ketika dijalankan program meminta kita untuk memilih, apakah akan menggunakan disket atau CD sebagai sarana booting dan memulai proses kloning. Karena CD Rom yang ada pada PC tersebut tidak mempunyai kemampuan menulis, maka saya memilih menggunakan disket. Selanjutnya PC disetting untuk melakukan booting melalui disket. Proses dimulai dengan tampilan menu grafis untuk memilih mode penyalinan apakah dari drive ke drive, drive ke partisi, partisi ke drive, atau partisi ke partisi. Untuk free edition ini ternyata ada tambahan pembatasan, karena saya hanya bisa memilih penyalinan drive ke drive saja, dan saya pikir memang itu yang saya perlukan.

Bar proses nampak dan nilai prosentasi sepertinya bergerak sangat lambat, maka saya tinggal pulang saja proses tersebut. Tadi pagi, saya lihat layar sudah memberitahu bahwa proses telah selesai dengan waktu 4 jam 37 menit. Oya, hardisk asal adalah SATA berkapasitas 80GB dengan ruang sisa 3GB dan hardisk tujuan berkapasitas 250GB. Selanjutnya, saya coba booting menggunakan hardisk baru dan ternyata berjalan dengan baik, begitu juga beberapa program dan service yang ada.

Selain bercerita, saya menggunakan tulisan ini untuk menyimpan link kedua software yang saya gunakan, karena jarang sekali proses mengkloning hardisk ini dilakukan. Selain itu untuk menampung komentar, mungkin ada pembaca yang mempunyai alternatif software lain yang lebih bagus dan gratis.

Kloning Hardisk / Sistem Operasi dengan EASUS Disk Copy

Posted by supriyadi on , under | komentar (0)



Kategori Hardware, Software, Tips & Tricks | 38,710 views | 56 Comments
Easus Disk Copy

Install ulang merupakan pekerjaan yang kadang cukup melelahkan dan menyita waktu, tetapi terkadang hal itu harus dilakukan, misalnya karena komputer terkena virus dan sudah sangat parah, ingin sistem operasi tampil lebih “fresh”, menginstall di komputer lain lebih cepat dan lainnya. Jika hanya Install Sistem operasi saja, mungkin satu jam bisa selesai, tetapi selain itu juga perlu di install driver-driver komputer yang perlu waktu.

Cara tercepat dan mudah adalah dengan kloning hardisk, sehingga setiap saat perlu install ulang, tinggal membuka backup yang sudah dibuat dan restore sistem operasi. Hal ini lebih memudahkan dan menyingkat waktu. Salah satu cara adalah dengan Bootable CD EASUS Disk Copy.

Easus Disk Copy merupakan Bootable CD yang menyediakan fasilitas copy hardsk/partisi sektor per sektor tanpa melihat Sistem operasi, file system dan skema partisi. Dengan fitur copy sector-by-sector maka akan memastikan hasil copy-an akan sama 100% dengan aslinya. Sehingga Easus Disk Copy bisa digunakan untuk meng-copy, cloning atau mengupgrade sistem yang ada di hardisk yang kecil ke hardisk yang baru dengan ukuran yang lebih besar. Semua data akan tercopy, termasuk file yang telah dihapus, file yang hilang dan yang tidak terakses.

Fasilitas Utama ( Main Features)

* Copy semua hard drive
* Partition clone
* Sector by sector copy
* Safe, simple and fast

Fasilitas terbaru

* Mendukung IDE, SATAI, SATAII, SCSI, Firewire(IEEE1394) dan USB drives
* Mendukung Partition Copy
* Mendukung Dynamic Disk
* Mendukung Inaccessible disk copy
* Mendukung booting dari CD Rom
* Antarmuka yang User Friendly
* Fasilitas Relay disk space jika target disk space tidak cukup

Disk Copy juga mampu meng-copy ke eksternal USB Drive, seperti flashdisk, Hardisk Eksternal dan sejenisnya. Ukuran file download yang bertipe *.ISO (yang nantinya akan di burning ke CD) relatif kecil, sekitar 20 MB, sehingga cukup mudah di peroleh. Untuk mencoba silahkan Download Easus Disk Copy.

Bagaimana mem-Burning file ISO (membuat Bootable CD) ?

Untuk mem-burning file ISO, maka bisa digunakan fasilitas Burn Image (jika menggunakan aplikasi seperti Nero) atau untuk lebih mudahnya gunakan salah satu software kecil, portable dan gratis berikut :

* Active@ ISO Burner (644 KB) download ZIP atau EXE
* BurnCDCC™ (69 KB) download zip

Ketika burning file ISO, lebih baik menggunakan kecepatan yang paling rendah, misalnya 1X atau 2X untuk lebih menjamin keberhasilan membuat Bootable CD (http://ebsoft.web.id)